Review : Koala Komal


"Setiap orang pasti akan mengalami patah hati yang mengubah cara pandangnya terhadap cinta seumur hidupnya. Cara dia ngeliat cinta akan berbeda, semenjak patah hati"


Buku terbaru Raditya Dika Koala Kumal, terdiri atas 12 cerita yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis dan orang-orang disekitarnya dalam hal patah hati. Entah itu patah hati bersama pacar, sahabat, ataupun orang lain yang belum kita kenal dan tidak tahu namanya.


Jika dibandingkan, buku ini tidak jauh beda dengan buku-buku sebelumnya. Dimana, masih menggunakan nama hewan untuk judulnya, ada komik ilustrasi singkatnya, dan pengalaman yang lucu tapi berakhir dengan mengajak kita untuk berpikir dan merenung.


Tapi untuk buku yang satu ini, terasa sedikit bikin hati nyesek, seperti diaduk-aduk sampai terenyuh dan merasa galau. Karena diawal pada pengantar, kita disajikan hal-hal yang lucu. Tapi semakin membaca bab-bab selanjutnya, sudah tidak ada hal-hal yang bisa ditertawakan lagi.

Terlebih lagi, pas bagian cerita si Koala yang jadi cover buku ini. Dimana masih berhubungan dengan patah hati. Tentang orang yang dulunya saling memberi rasa nyaman, namun saat bertemu lagi perasaan itu sudah berubah total. Persis seperti seekor koala yang bermigrasi dari hutan tempat tinggalnya, namun saat kembali koala itu kebingungan karena hutan yang pernah jadi rumahnya habis dibabat manusia.


Adapun minus dalam buku ini yaitu typo-nya, nama tokoh yang tertukar, jumlah kucingnya, dan kalimat cetakan miringnya juga sedikit ribet.


Tapi, secara garis besar, buku ini masih cocok lah untuk dijadikan teman untuk diwaktu luang. Karena bahasanya masih cukup ringan sebagai bahan bacaan. 

Hanya saja dengan kondisi setebal 260 halaman, mungkin penggila buku seperti saya sudah bisa melahapnya hanya jangka waktu satu atau dua jam.


Meskipun termasuk bacaan ringan. Menurutku Raditya Dika berhasil menyampaikan pesan moral didalam buku ini. Dengan cara memberikan kesimpulan yang berbobot dan mengajak kita merenung untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Komentar