Review : Join The Gang


Judul : Join The Gang
Penulis : Ken Terate
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Editor : Donna
Design & Ilustrasi : Yansen Dasuki
ISBN : 979-22-1781-9

Join The Gang! Merupakan novel yang mengangkat kisah empat remaja cowok yang tergabung dalam satu gang dengan berbagai sifat, masalah, dan keinginan terbesar mereka masing-masing.

Edwin : belum pernah punya cewek.
Rahasia : suka bikin puisi, nulis buku harian, sering nangis pas nonton film drama.
Masalah terbesar : naksir Julia, cewek cerdas reports bulletin sekolah. Padahal, harusnya nggak ada yang naksir cowok “lembek” macam dia ?.

Thomas : jenius, bermoral tinggi, anti-nyontek.
Masalah terbesar : kuper
Keinginan terbesar : jadi cowok “normal” yang suka nyontek, berkelahi, nyium cewek, dan punya banyak teman.

Rifai : si bengal yang pintar masak
Masalah terbesar : orangtuanya bermata sipit dan berkulit kuning, sementara dia bermata besar dan berkulit gelap.
Pertanyaan terbesar : apakah keluarganya benar-benar mencintainya ?

Dicky : Don Juan paling cakep di sekolah. Nggak ada cewek yang nggak menggelepar bila melihat tatapan mata dan senyum cool-nya.
Masalah terbesar : kenapa Julia yang biasa banget itu nggak naksir dia ?

***
Jujur saja, novel ini merupakan satu novel second yang aku beli karena iseng karena harganya murah. Tapi setelah baca, yaa sedikit mengecewakan.

Sebenarnya aku suka ceritanya, terutama tokoh Rifai. Cowok yang di depan teman-temannya terlihat garang, jago berkelahi, macho, tapi sebenarnya sangat takut jika suatu saat temannya tahu bahwa dia pintar memasak mie kuetiau di RM 88 milik orangtua angkatnya.

Lalu Edwin yang menyukai Julia. Tapi ada Dicky, sahabatnya yang terkenal playboy yang juga menginginkan Julia. Tentu saja, hanya untuk nambah koleksi pacarnya dan ingin melenyapkan rasa penasaran terhadap Julia saja.

Tapi, font-nya itu loh yang di setiap bab-nya terganti-ganti, begitu juga dengan ukurannya. Agak sangat mengganggu menurutku. Belum lagi, sudut pandang yang suka berubah-ubah. Membuat aku sedikit bingung bahkan mikir, maksud cerita atau percakapannya apa ?. Karena aku tipe pembaca yang gampang bingung, kalo sudut pandang ceritanya diubah-ubah.

Intinya sih, ceritanya bagus cuma untuk aku pribadi cukup membingungkan ^_^))">

Komentar