Secuap Permainan Masa Kecil-ku

Masa kecil. 

Jika menelisik memory saat masa itu, salah satu hal yang teringat jelas ialah kegiatan bermainku. Sedikit cerita tentang masa kecilku, saat itu aku masih berstatus sebagai anak bungsu yang sangat disayang dan dimanja. Sekarang sudah beda, karena 12 tahun yang lalu ada satu orang anak yang lahir lagi dari Ibuku, tidak masalah sih tahta anak bungsuku diambil olehnya. Toh, kehadirannya aku yang minta ^_^))">

Kembali ke masa saatku masih bungsu. Aku punya kakak laki-laki yang beda 8 tahun dan suka usil pas mau melihat aku menangis saja. Jarang bermain bersama denganku, karena ia sibuk dengan kegiatan sekolahnya di pagi sampai siang hari, mengajinya di sore hari dan bermain bola bersama temannya. Jadilah, aku lebih suka bermain dengan tetangga dibanding saudara sendiri waktu itu.

Nah, untuk permainan masa kecilku sendiri, bisa dibilang banyak. Sampai-sampai, bingung juga mau nyeritain permainan apa. Sebut saja nih, permainan sekolahan, dimana aku menjadi guru dan para bonekaku yang menjadi muridnya. Kebetulan pula, alatnya memang tersedia waktu itu, aku memiliki papan kecil dan kapur sendiri. Jadi, tinggal gelar tikar di teras rumah, terus mulai deh proses belajar mengajarnya.
Ilustrasi papan tulis dan kapur (sumber)
Ada juga, paper doll. Dimana baru aku ketahui namanya saat mendapatkan buku dari Christian Simamora, yang tak hanya hadiah pembatas buku tapi ada paper doll-nya juga. Mainan yang satu ini, aku yakin anak cewek seusiaku dulu, waktu kecilnya pasti main beginian. Bahkan, walaupun leher paper doll-nya patah direlain disambung lagi pake selotip. Aku sendiri, sering membuat meja, tempat tidur, dan kursi dari undangan bekas (kan ada motif dan warnanya) untuk melengkapi permaianan paper doll yang aku miliki.

Ilustrasi Paper Doll (sumber)
Lalu, permainan masak-masak. Untuk peralatan mainan masak-masaknya, punyaku cukup bisa dibilang lengkap karena ada nenek yang suka belikan, tapi sayang semuanya hilang satu-satu diambil keponakan tetangga sebelah. Hal itu aku ketahui, karena pas aku disuruh bawa makanan ke sebelah, aku melihat kompor dan beberapa piring mainanku terselip di pot bunganya. Jengkel ? Iya lah ! Diajakin main bersama, eh malah bawa pulang alat masak-masakku, ndak minta izin pula >_<))!

Ilustrasi Alat Masak Anak-Anak (sumber)
Selain mainan yang diakomodasikan oleh nenek, aku juga sering dapat mainan dari anaknya komandan (aku tinggal di kompleks tentara). Terlebih lagi, saat masa mereka harus pindah, biasanya mainan yang mereka punya dikasihkan ke aku. Misalnya : mobil-mobilan (lah, anak cewek dikasih mobil-mobilan), boneka, dan lego. Untuk nama lego sendiri aku baru tahu sekitar 3 tahun yang lalu lewat film Lego, dulunya cuma bilang bongkar pasang. ^_^))">

Ilustrasi Lego (sumber)
Itu diatas ialah beberapa jenis permainan masa kecilku. Sangat standar dan bisa dibilang nggak ada ekstrem-ekstremnya. And, aku akui itu ! Bahkan, diusiaku yang sudah lebih 20 tahun ini, aku belum bisa mengendarai sepeda, saking penakutnya melakukan sesuatu yang menurut versiku bisa menyebabkan luka.

Berbeda dengan yang diatas, aku punya satu permainan yang versiku "sangat menyenangkan", tapi versi orangtuaku "sangat berbahaya", yaitu : main di pinggiran empang

Yaa, kebetulan disamping rumahku ada empang kecil. Di pinggirannya itu ada batu yang bisa dijadikan pijakan awal buat bisa masuk ke dalamnya. Aku sebenarnya tidak tahu waktu itu, kenapa alasannya aku dilarang bermain di pinggiran empang. Hingga suatu ketika, terjadi insiden dimana salah satu anak kompleks (masih balita) meninggal dunia tenggelam di empang bagian depan asrama (bukan empang samping rumahku).

Tapi insiden itu, jujur tidak menghilangkan rasa senangku bermain dipinggiran empang samping rumahku. Karena kalau tidak ke pinggiran empang itu, aku tidak akan bisa mendapatkan banyak buah kersen merah dan besar yang banyak. Belum lagi, keong kecil (tutut) yang bisa aku ambil untuk Ibu masak. Tapi sampai saat ini, cuma Ibu sama kakakku sih yang suka makan tutut itu, aku belum pernah nyobain malah.

Hihii, yang jelas kalo ngomongin permainan masa kecil rasanya nggak ada habisnya deh. Puji syukur juga nih, aku termasuk anak era keemasan (era 90-an) yang katanya untuk tingkat kebahagian masa kecilnya masih lebih baik dibandingkan anak era sekarang. Wajar sih, toh mainan anak dulu macam-macam, sekarang sih mainan populer cuma gadget. Tapi entahlah, kebahagiaan seseorang kan cuma seseorang itu pula yang bisa merasakannya. Jadi, kita tidak harus seenaknya mengeluarkan judge "masa kecilku bahagia" dan "masa kecil kamu tidak bahagia".

Okee, itu sedikit cerita tentang permainan masa kecilku. Jujur, menceritakannya malah menggelitikku dari dalam untuk mengulang beberapa permainan diatas. Bahkan, saat menuliskan artikel ini, tidak hanya tab blog-ku saja yang terbuka, tapi tab hasil pencarian gambar download paper-doll juga aku buka ^_^))">



"Tulisan ini diikutkan dalam 
Giveaway Permainan Masa Kecil 
yang diselenggarakan oleh 

Komentar

  1. paper doll dulu itu namanya apa ya, saya lupa lagi. Dulu saya ngumpulin banyak banget di rumah. Yg skrg kualitasnya gak sebagus zaman saya kecil dulu

    BalasHapus
  2. dulu aku nyebutnya bongkar pasang juga sih mbak ^^ nanti pas gede baru tahu istilahnya paper doll..

    BalasHapus
  3. haduuh masih muda banget era 90an, berati aku ktauan tuwenyaaaa masuk ke permainan era 70an

    BalasHapus
  4. beneran era 70-an ? masih cantik banget mbaknyaa~~

    BalasHapus
  5. Hahahha jadi inget masa-masa SD ^^

    BalasHapus
  6. Hahahha jadi inget masa-masa SD ^^

    BalasHapus
  7. hihii, iya mas ^^

    oh iya, terima kasih sudah berkunjung~~

    BalasHapus
  8. Wah, yang nututui permainan tersebut ketahuilah bahwa anda sudah tua hehehehe, jadi ingat waktu berantem sama adik rebutan mainan lego

    BalasHapus
  9. Paper doll dulu namanya baju-bajuan ya..
    gpp kan ngerti dikit permainan cewek..haha

    BalasHapus
  10. saking tuanya saya nggak mau hitung usia sendiri mas ^^

    BalasHapus
  11. baju-bajuan, orang-orangan, bongkar pasang, nih satu permainan lumayan banyak namanya ^^

    BalasHapus
  12. disini namanya BP atau orang-orangan si papr doll ini. Terima kasih ya sudah berpartisipasi

    BalasHapus
  13. Paper doll itu aku nyebutnya BP hihihi

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih sudah meninggalkan komentar di BlogKuJie ^^