[My Opinion] Bullying

Bullying, merupakan wabah yang tidak hanya terjadi disekeliling kita saja, melainkan juga terjadi di seluruh dunia. Tapi apa sih yang dimaksud dengan bullying, jangan-jangan kita pintar men-judge seseorang telah melakukan tindak bullying, padahal kita sendiri bisa jadi secara tidak sengaja juga telah menjadi pelaku bullying itu sendiri.

Bullying adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat
menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu. Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Budaya penindasan dapat berkembang dimana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan. (wikipedia)

Oleh karena itu, hal pertama yang dipahami saat mendengar bullying adalah serangan, hinaan, tindakan kejam, penindasan terhadap kelemahan yang dimiliki ataupun segala sesuatu hal yang telah diperbuat.

Nah, dari definisi bullying itu sendiri, aku pribadi sedikit merasa menjadi pelakunya, entah itu sebagai penindas ataupun yang tertindas. Karena jujur saja, terkadang secara tidak sadar aku mengeluarkan kata-kata yang menurutku “sedikit keterlaluan” dengan harapan sebenarnya hanya mengeluarkan emosi sesaat. Tapi siapa yang tahu perasaan hati seseorang yang terkena  kata-kata “sedikit keterlaluan” tersebut. Begitu juga dengan saat orang sekitar berlaku hal yang sama terhadapku.

Tapi jika mau dipikir secara lebih dalam, menurutku yang sedikit berpikir berdasarkan buku Stand Strong, karya Nick Vujivic. Sebenarnya perilaku bullying tersebut hanyalah semacam games. Dimana, permainan tersebut dirancang oleh penindas dengan goal membuat si tertindas merasa semakin buruk, sedangkan yang penindas semakin unggul.

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk memenangkan permainan tersebut ?

Untuk si penindas, memenangkan permainan rancangannya sendiri tentu didapatnya sejak awal.  Tapi bagi yang tertindas, tidak ada langkah apapun memainkan game ini. Kecuali, jangan mau melakukan permainan tersebut. Sebaik mungkin, HINDARI turut serta memainkannya.

Karena, semakin turut serta memainkan game tersebut, akan semakin membuat level games itu sendiri semakin meningkat. Tentu dalam hal ini yang semakin gencar akan memberikan tembakan mematikan adalah si penindas. Tentu dikarenakan tidak dirasakannya ada bentuk perlawanan yang berarti dari si tertindas.

Bukannya tidak turut memainkan game tersebut, si penindas semakin mengukuhkan keberadaannya sebagai pihak yang lemah ?

Satu hal yang perlu disadari. Setiap makhluk hidup itu diciptakan “unique” oleh Tuhan dan kembali lagi seperti diawal tadi, bahwa sebenarnya  orang melakukan bully terhadap orang lain dikarenakan keinginannya untuk merasa lebih unggul. Dengan kata lain, yang merasa rendah dan tidak memiliki apa-apa itu yaa si penindas itu sendiri. Oleh karena itu, si penindas mencari objek yang dia rasa memiliki posisi yang lebih rendah dibandingkan dia, sehingga dia bisa memosisikan dirinya bisa lebih baik dan unggul. Padahal, Tuhan sendiri menciptakan dan memberikan kita keunikan (kelebihan dan kelemahan) masing-masing. Dimana keunikan tersebut, Tuhan limpahkan kekuasaannya di diri kita masing-masing. Bukan kepada orang lain, yang bisa seenak jidatnya berlaku buruk, mendefinisikan siapa dan apa kita, dengan maksud untuk merendahkan keberadaan kita sebagai hasil ciptaan Tuhan Yang Maha Sempurna.

Terakhir, bullying merupakan wabah global. Jadi, kalau kau sedang ditindas, kau tidak sendirian—dan ada banyak bantuan yang tersedia. (hal. 13. Stand Strong, Nick Vujivic)

Komentar