Judul : Cinta Itu Indah, Fren! (The Twin Oriole)
Penulis : Afifah Afra Amatullah
Editor : Sakti Wibowo
Penata Letak : Beni Hendrawan
Ilustrator : Nurul & Sholeh
Desain Cover : Noviandhi R
Penerbit : Eranovfis
Cetakan : Pertama. Oktober 2004
ISBN : 979-3414-13-x
Ini dia The Twin Oriole, Trisna Syailendra dan Lutfie Rahma
Siregar. Mereka adalah kembar terunik di dunia. Kembar yang tidak ada lagi
kembar seperti mereka.
Apa sebab? Mereka adalah kembar yang tak serupa, lahir dari
Ibu-Ayah yang berbeda. Penampilan, karakter, asal-usul, strata sosial kehidupan
juga berbeda. Namun, mereka sama-sama mencintai alam, sama-sama ingin menjadi kepodang
yang bebas tinggi menjelajah dunia.
Lantas, bersatulah mereka dalam ikatan persahabatan yang
penuh keunikan, karena harus memadukan dua kepribadian : Trisna yang keras
kepala, kreatif, bossy, urak-urakan, tomboy, galak, dan ambisius bersama Rahma
yang lembut, penuh kedamaian, namun rapuh, cengeng, dan tak punya pendirian.
Tapi bagaimana kalau dua kepodang ini tiba-tiba terjebak
dalam konspirasi jahat para “penjahat”?
Yaa… kali ini mereka harus tersesat di kedalaman hutan, mengalami
petualangan gila dan berurusan dengan anggota sindikat penjahat luar negeri.
Sanggupkah mereka melepaskan diri dari kesulitan ?
***
Dari blurb “Cinta Itu Indah, Fren!” dah kelihatan sekali
alur ceritanya akan seperti apa. Berceritakan tentang petualangan Trisna dan
Rahma.
Awalnya, Trisna sangat tidak menyukai Rahma. Karena menurut
Trisna adik kelasnya tersebut merupakan provokator setiap hal yang dia lakukan,
bahkan anak kelas menjuluki Rahma trouble maker. Dikarenakan saat masa-masa
ospek sekolah dulu, Rahma mengajak semua temannya untuk tidak menghadiri puncak
ospek yang diadakan Sabtu malam yang tidak ada gunanya. Alhasil, Trisna dan
teman-temannya sesama panitia pun geram. Sampai esok Seninnya, Rahma disekap di
ruang OSIS.
Tak hanya berhenti disitu saja, Rahma pun melaporkan hal
yang dialaminya di kepala sekolah. Setelah itu, kepala sekolah pun memutuskan
menskor Trisna dan teman-temannya yang terlibat. Berlanjutlah masalah, saat
Trisna melihat formulir anggota baru pramuka bernamakan Rahma. Padahal semua
orang tahu, Pramuka adalah sarang Trisna.
Well, menurutku ini cerita remaja yang klasik. Petualangan
yang awalnya menjadi musuh akhirnya menjadi teman, lalu ada aksi penyekapan. Karena
sebelumnya, buku cerita Melati di Bukit Sunyi alurnya juga seperti itu. Belum
lagi jika mengingat film Petualangan Sherina, alurnya juga gitu lagi kan ?
Tapi dalam buku ini yang disajikan gak hanya konflik dari
Trisna dan Rahma saja. Konflik keluarga juga sarat dalam cerita ini. Entah itu
konflik keluarga yang dialami Trisna yang broken home, Rahma yang menjadi
keluarga tidak dianggap oleh keluarga besarnya, Dion yang merupakan kakak
sepupu Rahma yang sering mendapat rasa salah paham oleh Trisna dan
teman-temannya karena kedekatannya dengan Rahma, dan Joe si penyekap Trisna dan
Rahma.
Buku ini lumayanlah buat pengisi waktu luang. Walaupun
menurutku alurnya sangat lambat tapi gak sampe dua jam juga udah selesai
ngebacanya. Lalu, untuk pesan moralnya yaitu KELUARGA, PERSAHABATAN,
PETUALANGAN, dan KEBERANIAN.
Kak, beli bukunya dmna? Pngen bngt, aku udh prnh baca sbnrnya itu udh lama bngt aku masih SD n skrng udh lulus, kangen bngt baca novelnya
BalasHapusSama, aku juga pernah baca pas SD skrng udh tamat sekolah 5 tahun yg lalu, kangen bngt baca cerpen nya huhuu
Hapus